Minggu, 14 Juli 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, Perancangan & Pengertian Sistem

BAB IITINJAUAN PUSTAKA


1.1       Perancangan
Menurut John Burch dan Gary Grudnitski yang telah terjemahkan oleh Jogiyanto (2005, p. 195) dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi menyebutkan bahwa: “desain sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah dari satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”.
Definisi perancangan menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005, p. 51) yang terdapat dalam buku yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi, menjelaskan bahwa: “perancangan adalah kemampuan untuk membuat beberapa alternatif pemecahan masalah”. Azhar Susanto (2004, p. 331) menjelaskan dalam buku berjudul Sistem Informasi Manajemen Konsep dan Pengembangannya yaitu: “perancangan adalah spesifikasi umum dan terinci dari pemecahan masalah berbasis komputer yang telah dipilih selama tahap analisis”.
Berdasarkan dua definisi perancangan tersebut, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa perancangan merupakan suatu alternatif untuk memecahkan masalah dan yang dipilih selama tahap analisis dalam pemecahan masalah yang dihadapi perusahaan.

Pengertian Sistem

Definisi Sistem menurut Stott ,  “Sistem terdiri dari unsure-unsur seperti masukan (input), pengolahan (procecing), serta keluaran (output).” Ciri pokok sistem ada empat, yaitu sistem itu berorerasi dalam satu lingkungan, terdiri atas unsur-unsur , ditandai dengan saling berhubungan , dan mempunyai satu fungsi atau tujuan utama.” (Fatta, 2007, p. 4)



Sedangkan menurut Sucipto, “Sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan dan bertanggung jawab memproses masukan (input)  sehingga menghasilkan keluaran (output).” (Sucipto, 2011, p. 1)
Sementara Mc.Leod mendefinikan: “Sistem sebagai kelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.” Sumber daya mnegalir dari elemen output dan untuk menjamin prosesnya berjalan dengan baik maka dihubungkan dengan mekanisme control.” (Fatta, 2007, p. 4) Untuk lebih jelasnya elemen tersebut dapat digambarkan dengan model sebagai berikut: